Universitas Islam Indonesia
Sabtu, 9 Agustus 2014 - 09:02 WIB

Sumber :
- uii.ac.id
VIVAnews – Universitas Islam Indonesia merupakan perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia. Sejak didirikan pada 8 Juli 1945, UII telah menghasilkan ratusan ribu alumni, yang sebagian di antaranya malang-melintang sebagai tokoh nasional.
Perannya saat ini mungkin sesuai dengan cita-cita sejumlah tokoh nasional yang mendirikannya 40 hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia itu. Saat itu, Dr. Muhammad Hatta, Moh. Natsir, Prof. KH. Kahar Muzakir, Moh. Room, dan KH. Wachid Hasyim ingin memberi pendidikan tinggi bagi pribumi. Mereka lantas mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta.
“Saat itu, ada keresahan dari tokoh nasional yang melihat kenyataan, pendidikan tinggi adalah milik Belanda,” kata Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc kepada VIVAnews , Jumat, 11 Juli 2014.
Namun setelah Indonesia merdeka, rakyat kembali bergejolak. Jakarta tidak lagi aman. Ibu kota Republik Indonesia pun berpindah ke Yogyakarta pada 1946. STI ikut pindah lokasi.
Baca Juga :
Perannya saat ini mungkin sesuai dengan cita-cita sejumlah tokoh nasional yang mendirikannya 40 hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia itu. Saat itu, Dr. Muhammad Hatta, Moh. Natsir, Prof. KH. Kahar Muzakir, Moh. Room, dan KH. Wachid Hasyim ingin memberi pendidikan tinggi bagi pribumi. Mereka lantas mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta.
“Saat itu, ada keresahan dari tokoh nasional yang melihat kenyataan, pendidikan tinggi adalah milik Belanda,” kata Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc kepada VIVAnews , Jumat, 11 Juli 2014.
Namun setelah Indonesia merdeka, rakyat kembali bergejolak. Jakarta tidak lagi aman. Ibu kota Republik Indonesia pun berpindah ke Yogyakarta pada 1946. STI ikut pindah lokasi.
Halaman Selanjutnya
Keberadaannya saat itu penting, lantaran STI merupakan satu-satunya perguruan tinggi Islam. Tahun 1947, namanya diubah menjadi Universitas Islam Indonesia. Kelas perdana dimulai tahun 1948, di Pendopo Dalem Purboyo, Ngasem, Yogyakarta.