Mappatumbu, Menganyam Kebersamaan dengan Ketupat

- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ecetemelkuran.com – Matahari perlahan mulai terbenam di ufuk barat. Sinarnya yang menyengat saat siang mulai menghangat. Di sebuah gang di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, sejumlah ibu dan anak gadisnya hingga para remaja tampak sibuk di beranda rumah.
Lembaran janur atau daun kelapa berwarna hijau menumpuk di depannya. Terhampar di sebuah meja panjang. Sebagian di antaranya mulai dijalin, membentuk ikatan yang saling merekat.
Tak butuh waktu lama, jalinan daun kelapa itu sudah menjadi bungkus ketupat. Terkumpul di sebuah wadah plastik, siap diisi beras dan selanjutnya direbus dalam air mendidih.
Warga menganyam ketupat di teras rumah di Makassar, Sulawesi Selatan. (ecetemelkuran.com/Yasir)
Ya, di kampung itu, para ibu hingga remaja memang punya tugas sendiri. Menganyam janur hingga menjadi ketupat matang.
Meski tradisi ini juga biasa dilakukan di daerah lain, di Jawa misalnya, tapi ada keunikan tersendiri. Aktivitas menganyam hingga memasak menjadi ketupat dilakukan serentak sambil bercengkerama.